“PANDANGAN ISLAM TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN PERANAN
SERTA KINERJANYA DALAM PEREKONOMIAN ERA-MEA”
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah:
“Metodologi Study Islam”
Dosen Pengampu:
Syamsul Umam, M. Pd. I
Disusun Oleh:
Maisur As’ari (17401153397)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
APRIL 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alkhamdulillah Segala puji bagi
Allah Swt. atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal penelitian ini dengan tepat waktu. Juga banyak kami panjatkan
do’a-do’a agar dalam penelitian ini kami mendapatkan Ilmu serta diberi
kesehatan, kekuatan, dan keimanan dalam menghadapi segala sesuatu yang ada.
dan tak lupa sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Kepada keluarganya dan para
sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka sampai hari
kiamat.
Tak lupa dengan selesainya pembuatan
proposal penelitian ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr.Maftuhin,
M. Ag, selaku rektor IAIN Tulungagung
2.
Syamsul Umam, M. Pd. I. selaku dosen pengampu mata
kuliah Metodologi Study Islam.
3.
Serta
semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
Semoga proposal penelitian ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan apabila ada salah kata dalam penulisan proposal
penelitian ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya, dan mengharapkan kritik dan
saran agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai terulang dalam revisi
proposal penelitian selanjutnya.
Tulungagung, Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... .. 1
B. Fokus Penelitian................................................................................. .. 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................... .. 4
D. Kegunaan Penelitian.......................................................................... .. 4
BAB II LANDASAN
TEORI
A. Profitabilitas Bank Syariah............................................................... .. 6
B. Pendapatan Nasional......................................................................... .. 6
C. Inflasi................................................................................................... .. 7
D. Tingkat Suku Bunga.......................................................................... .. 7
E. Market Share...................................................................................... .. 7
F. Ukuran Perusahaan........................................................................... .. 7
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Pola/Jenis Penelitian.......................................................................... .. 9
B. Lokasi Penelitian................................................................................ .. 10
C. Kehadiran Penelitian......................................................................... .. 11
D. Sumber Data....................................................................................... .. 11
E. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ .. 13
F. Teknik Analisis Data.......................................................................... .. 15
G. Tahap-Tahap Penelitian.................................................................... .. 16
BAB IV PENUTUP
A. Kritik dan Saran................................................................................... 19
B. Lembar Pengesahan............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Lembaga keuangan syariah merupakan suatu
lembaga yang bekerja dalam bidang keuangan Islam. Lembaga ini sangat penting
bagi warga Muslim utamanya, karena dalam lembaga ini telah diatur suatu sistem
yang insya Allah terbebas dari segala hal yang dilarang oleh Islam. Tetapi, hal
ini masih belum disadari oleh masyarakat Islam di Indonesia. Tentu ini menjadi
masalah tersendiri untuk bagaimana cara menyukseskan lembaga Bank Syariah
menjadi lembaga keuangan yang mampu bersaing di pasar global, dan mampu juga
bersaing di perekonomian era-MEA.
Perkembangan perbankan
syariah di Indonesia ini terlihat dari jumlah bank umum syariah yang sekarang
telah mencapai 11 bank, unit usaha syariah sebanyak 24 bank, dan 156 bank
pembiayaan rakyat syariah. Peningkatan jumlah kantor perbankan syariah diiringi
dengan meningkatnya total asset perbankan syariah. Tahun 2008 total asset mencapai Rp 49.555
miliar, tahun 2009 sebesar Rp 66.090 miliar, tahun 2010 sebesar Rp 97.519
miliar, tahun 2011 sebesar Rp 145.466 miliar, dan tahun 2012 sebesar Rp 195.018
miliar.[1]
Dengan total asset yang
semakin besar dari tahun ketahun, diharapkan perbankan syariah dapat mengelola
asset dengan efeketif yang akhirnya akan meningkatkan laba bank tersebut.
Karena total asset perbankan syariah yang besarnya sudah ratusan miliar rupiah
tersebut akan memberikan kekuatan tersendiri untuk mendorong pertumbuhan bank
syariah. Oleh kerena itu, masa mendatang
diharapkan minat masyarakat Indonesia semakin tinggi untuk menggunakan bank
syariah dan pada gilirannya akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah
dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.
Dengan adanya lembaga keuangan syariah, diharapkan
pendapatan Nasional akan bertambah dan mampu untuk membuat suatu kebanggaan
tersendiri bagi perekonomian di Indonesia. Di samping mampu mengangkat
perekonomian Indonesia, diharapkan juga mampu mengurangi angka dari kemiskinan,
dan juga mampu mengangkat sistem Islami ini menjadi lembaga keuangan Islam yang
sejahtera dan makmur.
Mengingat begitu
pentingnya fungsi dan peranan perbankan syariah di Indonesia, maka pihak bank
syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip
syariah dan efisien. Profitibalitas
merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Return On Asset (ROA) merupakan salah
satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang
dimilikinya.[2]
Analisis ROA mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang
dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandanai
tersebut. variasi dalam perhitungan ROA, adalah dengan memasukan biaya
pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan
biaya pendanaan dengan utang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan
saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba
yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari
serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor
lingkungan (environmental factors).
Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak
memperhitungkan cara-cara untuk mendanai aset tersebut.
Penelitian tentang tingkat profitabilitas telah banyak diteliti oleh para
peneliti perbankan syariah, namun dari beberapa hasil penelitian masih belum
memberikan gambaran yang jelas dan masih terdapat kontradiktif teori yang
terjadi. Peneliti mengutip dari beberapa hasil penelitian tentang
profitabilitas perbankan syariah baik yang dilakukan di negara lain atau di
Indonesia. Di antaranya hasil penelitiannya.[3]
Dalam lembaga keuangan syariah, bank
Mandiri syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang bergerak dibidang
keuangan Islam. Hingga saat ini perkembangannya sudah sangat pesat hingga sudah
masuk dan tersebar di kota-kota kecil. Dan disinilah kunci yang akan kami ambil
untuk melakukan suatu penelitian guna bagaimana kita mampu membangun lembaga
keuangan syariah menjadi seperti apa yang diharapkan.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari deskripsi konteks penelitian di atas,
maka dapat ditetapkan focus penelitian sebagai berikut;
1. Bagaimana
pandangan Islam Terhadap Lembaga keuangan syariah di perekonomian Era-MEA?
2. Bagaimana lembaga
keuangan syariah dioperasikan, sehingga menjadi ‘aqad yang tidak melanggar
syariat Islam?
3. Apa
yang menjadi faktor pendukung dan penghambat lembaga keuangan syariah untuk
menjadi lebih baik?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui bagaimana Islam memandang dan mendasari Hukum daripada lembaga
keuangan syariah dan pengoperasiannya.
2. Untuk
mengetahui sistem pengoperasian keuangan syariah dalam perspektif Islam.
3. Untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh lembaga keuangan
syariah, dan diharapkan mampu mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada.
D. Kegunaan
Penelitian
1.
Secara Teoritis
Penelitian
ini diharapkan sebagai sumbangan untuk memperkaya khazanah ilmiah tentang
Strategi lembaga keuangan syariah untuk mengajak para warga Islam untuk
mengikuti lembaga keuangan syariah sehingga mampu meningkatkan perekonomian
warga muslim Indonesia dan menambah pendapatan Nasional.
2. Secara
Praktis
1. Bagi
Lembaga Keuangan Syariah
Sebagai harapan kami lembaga keuangan
syariah mampu menunjukkan suatu hal yang mampu memotivasi para nasabah sehingga
menyukai kinerja lembaga keuangan syariah.
2.
Bagi Karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi karyawan dalam peningkatan kualitas melayani para
nasabah sehingga mampu meningkatkan perekonomian nasional.
3.
Bagi Nasabah
Sebagai masukan dalam memotivasi pentingnya lembaga
keuangan syariah, sehingga mereka berpindah dari keuangan konvensional ke
keuangan syariah.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Profitabilitas Bank
Syariah
Menurut Balanchandher,
profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh
manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen. Faktor-faktor yang dapat
dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor yang menggambarkan kebijakan dan
keputusan manajemen bank itu sendiri, seperti penghimpunan dana, manajemen
modal, manajemen likuiditas, dan manajemen biaya. Sedangkan faktor-faktor
diluar kendali manajemen mencakup faktor lingkungan dan karakteristik bank,
faktor lingkungan meliputi struktur pasar, regulasi, inflasi, tingkat suku
bunga, dan pertumbuhan pasar. Faktor karakteristik bank meliputi: ukuran
perusahaan dan kepemilikan.
Menurut M. Kabir Hassan,
tingkat profitabilitas bank dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal
maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut adalah karakteristik bank, indikator
makro, perpajakan, struktur keuangan, kualitas asset, modal, dan likuiditas.[4]
B. Pendapatan Nasional
Secara Sederhana Pendapatan
Nasional dapat diartikan sebagai jumlah baranng dan jasa yang dihasilkan suatau
negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang terkait dengan
pendapatan nasional beragam antara lain: produk domestik bruto (groos domestic
product/GDP), Produk nasional bruto ( groos national product/GNP), Serta Produk
naional neto (net national product/NNP). Temuan-temuan dari penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa pendapatan nasional memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas bank syariah, diantaranya dalam penelitian yang
dilakukan oleh Samir Abderrazek Srairi.
C. Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan
dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga
dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila
kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hassan dan Bashir menunjukkan bahwa inflasi
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas bank syariah.
D. Tingkat Suku Bunga
Pengertian dasar tingkat
suku bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka tertentu. Tingkat
bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjamkan oleh peminjam dan jumlah
dana yang akan dipinjamkan oleh pemilik dana. Suatu keadaan dimana supply of
demand sama dengan demand of funds, maka tingkat bunga berada dalam
equilibrium. Pada kenyataanya, tingkat bunga akan secara tetap mengalami
perubahan turun naik mencari posisi equilibrium baru.[5]
E. Market Share
Market share dianggap sebagai salah satu faktor penentu profitabilitas,
semakin besar market share maka potensi keuntungan bank juga akan semakin
besar. Penelitian yang dilakukan oleh Short (1979) dan Smirlock (1985)
menunjukkan bahwa market share berpengaruh positif terhadap
profitabilitas bank.
F. Ukuran Prusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala,
dimana dapat diklasifikasikan seberapa besar perusahaan tersebut. Proksi yang
menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan antara lain total aktiva, log size,
nilai market capitalized, dan total penjualan. Pada dasarnya ukuran
perusahaan hanya terbagimenjadi tiga kategori yang didasarkan kepada total aset
perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium
firm), dan perusahaan kecil (small firm).
Pada penelitian-penelitian sebelumnya,
hampir seluruhnya menggunakan total aktiva sebagai proksi dari ukuran sebuah
bank.Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan
mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan
nilai market capitalized dan penjualan.Total aset yang lebih besar juga
menggambarkan kestabilan dan kemapanan perusahaan dalam menghasilkan labanya dibandingkan bank kecil. Hal ini mencerminkan
kestabilan perusahaan kedepannya.Menurut penelitian Sudin dan Wan Azmi bahwa
Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas.[6]
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Pola
/ Jenis Penelitian
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian
kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Ukuran sampel untuk survei oleh
statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar
ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan
tingkat akurasi yang dapat diterima. Beberapa survei dengan melalui pertanyaan
tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan teknologi untuk
mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan
administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh
pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada
survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak
tercakup dalam cakupan ini.[7]
B.
Lokasi
Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di
lembaga keuangan syariah yaitu bank MANDIRI SYARIAH Cabang Pacitan. Alasan kami
memilah tempat tersebut karena dianggap bank tersebut telah memenuhi syarat
dari lembaga keuangan syariah. Kemudian lembaga tersebut juga sangat cocok
dengan lembaga yang diharapkan oleh peneliti.
Adapun kondisi bangunan yang ada di lembaga keuangan
syariah tersebut layak pakai dan sangat bersih karena bangunannya masih dalam
keadaan baik. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga keuangan syariah
satu-satunya yang ada di kabupaten Pacitan. Secara geografis, letak bank MANDIRI
SYARIAH cabang Pacitan ini sangat tepat, karena berada di tengah dari kabupaten
Pacitan.
C.
Kehadiran
Peneliti
Seluruh rangkaian dan proses
pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti sendiri sebagai instrumen utama
dalam penelitian ini. Penelitian ini berlangsung pada latar alamiah, yang
menuntut kehadiran peneliti di lapangan, maka peneliti mengadakan pengamatan
mendatangi subyek penelitian atau informan dalam hal ini di Bank MANDIRI
SYARIAH cabang Pacitan, sekaligus menghimpun dokumen-dokumen yang diperlukan.
Dalam penelitian kuantitatif, penulis
bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul dan penganalisis data.
Instrumen selain manusia dapat pula digunakan seperti pedoman wawancara dan kamera
tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen.
Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kuantitatif
sangat diperlukan.
Dalam proses pengumpulan data, yang dilakukan oleh peneliti adalah
wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan pasif . Maka untuk
itu peneliti harus bersikap sebaik mungkin, hati-hati dan sungguh-sungguh dalam
menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga data yang terkumpul
benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya.
D.
Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah “Sumber dari
mana data yang diperoleh.” Data-data tersebut terdiri atas dua jenis yaitu data
yang bersumber dari manusia dan data yang bersumber dari non manusia dan data
dikumpulkan dan dianalisis berhubungan dengan fokus penelitian. Penelitian kuantitatif
“Sumber data terdiri dari data utama dalam bentuk kata-kata atau ucapan atau
perilaku orang-orang yang diamati dan diwawancarai.” “Sedangkan karakteristik dari data
pendukung berada dalam bentuk non manusia artinya data tambahan dalam
penelitian ini dapat berbentuk surat-surat, daftar hadir, ataupun segala bentuk
dokumentasi yang berhubungan dengan fokus
penelitian”.
Adapun sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan
(purposive sample) maksudnya ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar
dari rancangan dan teori yang muncul.
Dengan kata lain sumber data dalam penelitian ini
diklasifikasikan menjadi 3 bagian;
- Orang (person) yaitu sumber data yang bisa memberikan data yang berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Yang termasuk dalam sumber data ini adalah para karyawan bank MANDIRI SYARIAH cabang Pacitan.
- Tempat (place) yaitu sumber data yang menyajikan darinya dapat diperoleh gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, secara otomatis tempat yang ditentukan untuk dilakukan penelitian yaitu di bank MANDIRI SYARIAH cabang Pacitan.
- Sumber data yang berupa paper. Data ini diperoleh melalui dokumen yang berupa catatan-catatan, arsip-arsip, tabel-tabel, laporan keuangan atau foto yang dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
E.
Prosedur
Pengumpulan Data
Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian yang marak
digunakan oleh peneliti. Pada penelitian kuantitatif menitik beratkan pada pada
jumlah atau hasilnya dapat dilihat dengan angka-angka. Sebelum menemukan hasil
penelitian ataupun mengelola data, tahapan penting dalam Penelitian Kuantitatif
adalah menentukan teknik pengumpulan data.
Sugiyono
(2013:194) mengemukakan terdapat tiga pengumpulan data berdasarkan tekniknya
yaitu wawancara, angket (kuesioner), dan observasi.
1.
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk lebih mendalami
responden secara spesifik yang dapat dilakukan dengan tatap muka ataupun
komunikasi menggunakan alat bantu komunikasi.
a.
Wawancara
Terstruktur digunakan teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh. Dalam melakukan wawancara, selain membawa instrumen sebagai pedoman
untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu
seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang
dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
b.
Wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan.
2.
Kuesioner
(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberri seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Ada pula prinsip penulisan angket :
a.
Isi dan tujuan
pertanyaan
b.
Bahasa yang
digunakan
c.
Tipe dan bentuk
pertanyaan
d.
Pertanyaan tidak
mendua
e.
Tidak menanyakan
yang sudah lupa
f.
Pertanyaan tidak
menggiring
g.
Panjang pertanyaan
h.
Urutan pertanyaan
i.
Prinsip pengukuran
j.
Penampilan fisik
angket.
3.
Observasi sebagai
teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan
teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner
selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain. Dari proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant
observation(observasi berperan serta) dan non participant
observation.
a.
Observasi Berperan
serta (participant observation), dalam observasi ini, peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian.
b.
Observasi Non partisipan,
kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas
orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi non partisipan peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen .
Selanjutnya
dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi
observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur.
a.
Observasi
Terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang
apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.
b.
Observasi Tidak
Terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi.[8]
F.
Teknik
Analisis Data
hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan,
atau melakukan penarikan kesimpulan. Teknik analisis ini biasa digunakan untuk
penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui
persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru
terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa
terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya
hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.
Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Teknik
analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:
1.
Penyajian
data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).
Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian,
apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
2.
Penyajian
data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
3.
Penghitungan
ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
4.
Penghitungan
ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
5.
Penghitungan
ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean
deviasi, dan sebagainya).[9]
G.
Tahap-Tahap
Penelitian
Tahap-tahap dalam penelitian ini adalah:
1. Tahap Pra Lapangan
a.
Menyusun rencana penelitian
b.
Memilih lapangan
penelitian
c.
Menjajaki dan menilai keadaan lapangan
d.
Memilih dan memanfaatkan informan
e.
Mengurus perizinan
f.
Menyiapkan perlengkapan penelitian
g.
Persiapan etika
2. Tahap bekerja di lapangan
a.
Memahami tujuan
penelitian dan persiapan diri
b.
Memasuki lapangan
c.
Mengumpulkan data
3. Tahap analisis data
a.
Konsep dasar
analisis data
b.
Menemukan analisis
data
c.
Menganalisis data
4. Tahap penyusunan laporan
a.
Pemaparan data dan
temuan penelitian
b.
Pengolahan data
melalui kategori data yang telah ditentukan
c.
Analisa data
d.
Penyusunan laporan
penelitian
e. Revisi laporan penelitian
BAB IV
PENUTUP
A.
Kritik
dan Saran
Kami
sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini. Dengan berbekal
kesederhanaan kami tetap mewujudkan keinginan kami yaitu menyelesaikan proposal
ini. Namun, dalam penyusunannya tentu banyak kesalahan-kesalahan, mulai
kesalahan kecil yang tak kami sadari hingga kesalahan-kesalahan yang mungkin
fatal akibatnya. Maka dari itu kami sebagai penyusun mengucapkan mohon maaf,
dan kami sebagai penyusun sangat mengharapkan masukan-masukan berupa kritik dan
saran yang membangun untuk nantinya dapat merevisi ulang proposal ini hingga
menjadi lebih baik atau bahkan sempurna. Adapun kritik dan saran yang Anda
berikan dapat dikirimkan kepada penulis langsung atau melalui e-mail kami maisur.maht@gmail.com.
B.
Lembar
Pengesahan
Proposal
ini dibuat sebagaimana mestinya, dan dipergunakan untuk keperluannya. Proposal
ini telah disahkan secara nyata oleh para pejabat terkait.
Yang menyetujui
dan mengesahkan,
Dosen
Mata Kuliah
Penyusun Metodologi
Studi Islam
Maisur As’ari Syamsul
Umam, M. Pd. I.
NIM. 17401153397 NIP.
Mengetahui,
a.n. Ketua Jurusan
Perbankan Syariah
Muhammad Aqim Adlan, M. E.
NIP.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Muhson, Teknik Analisis Kuantitatif.
http://ekonomiislammynewblogaddress.blogspot.co.id/2015/04/contoh-proposal-penelitian-quantitatif.html
diakses pada 01 April 2016 pada 09.43
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif diakses pada 02
April 2016.
Sugiyono.. Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung:
Alfabeta. 2013)